Rabu

Belajar Teori Dasar Support Pivot Ressistant

Teknik trading yang selama ini kita ketahui adalah teknikal analisis dan fundamental analisis untuk mentukan arah pergerakan suatu pair, banyak teknikal yg di gunakan dan bermacam jenis indicator mulai yang paling sederhana sampai modifikasi-modifikasi indicator tertentu yang mepermudah anda dalam mentukan harga bergerak di market sehingga anda bisa menetapkan order yang tepat, fundamental begitu juga berpengaruh terhadap pergerakan pasar. Tapi ada satu analisis yg sering di lewatkan oleh para trader selain teknikal dan fundamental, yaitu tipikal analisis..

Apa itu tipikal analisis yaitu menghitung kekuatan antara buyer dan seller, apabila buyer lebih kuat dari seler maka harga akan naik, begitu juga sebaliknya, ini salah satu faktor penting yang bisa membuat harga bergerak, tanpa adanya kekuatan antara buyer dan seller maka tidak akan terjadinya transaksi dan tentu saja harga tidak akan bergerak ....

Yang jadi pertanyaan bagaimana kita tahu kekuatan buyer dan seller? ini ada hubungannya dengan Support, Pivot dan Resistant (SPR) ..... ada yg tahu mengenai ini? sehingga kita bisa melakukan transaksi (OP) pada saat yg tepat dengan mengetahui kekuatan buyer dan seller ....

Semua orang yg trading (belum tentu semua bisa baca SPR atau menggunakan SPR) sudah tahu tentang mekanisme pembacaan indikator SPR. Jadi kalau kita buka SPR dengan aturan yg itu, maka orang lain di semua dunia kebanyakan menggunakan SPR dg aturan yg sama

Intinya "beli" saat support.. "jual" saat "resistant".

INI menimbulkan PSIKOLOGI pasar Forex DUNIA.. Dimana Ketika harga turun ke reli/level rendah, trader yg sudah "buy" duluan, akan cenderung untuk membeli kembali di tingkat itu. Takut kehilangan untuk kedua kalinya, mereka dapat trading dalam jumlah yang cukup (bisa 2x dari lot awal) untuk mengambil kendali dari penjual (membalik keuntungan), dan trader yg lain "buy" diharga support itu juga.. tambah banyak yg "buy"... sehingga harga akan NAIK...

Kemudian menciptakan tingkat "support". KEDUA...Demikian pula, ketika harga membuat grafikTinggi, trading yg sebelumnya "sell" akan cenderung untuk "sell"saat harga kembali ke tinggi (bisa dgn dua kali lot awal) dan trader yg lain akan"sell" diharga resistant itu juga.. tambah banyak yg sell.. sehingga harga jadi turun lagi... INILAH PSIKOLOGI PASAR GLOBAL..

1. Buy saat "support" ..

2. Sell" saat "resistant"

3.Tingkat "support", sekali ditembus, sering menjadi "resistance" level dan sebaliknya...

Semua TRADER menganutnya.. Jadilah semacam "KONSENSUS BERSAMA"

..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar